HEADLINE

Dinkes Pandeglang Hentikan Peredaran RANlTlDlN

Kelebihan asam lambung dapat membuat dinding sistem pencernaan mengalami iritasi dan peradangan. Peradangan ini kemudian dapat berujung pada beberapa penyakit, seperti tukak lambung, tukak duodenum, sakit maag, nyeri ulu hati, serta gangguan pencernaan. 
RANlTlDlN bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung berlebih, sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung perlahan-lahan akan sembuh. 
Selain mengobati, RANlTlDlN juga dapat digunakan untuk mencegah munculnya gejala-gejala gangguan pencernaan akibat mengonsumsi makanan tertentu. RANlTlDlN tidak akan menghambat sekresi enzim pepsin dan serum gastrin, sehingga tidak mengganggu pencernaan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menarik izin peredaran obat lambung RANlTlDlN yang mengandung cemaran N-NlTR0S0DlMETHYLAMlN (NDMA). Kepala BPOM, Penny K Lukito mengungkapkan ada 67 batch yang tercemar NDMA yang bersifat KARSlN0GENlK dan beresiko memicu kank3r.

“Kita menguji 10 brand dan ada 6 brand yang terindikasi tercemar NDMA. Total sebanyak 67 batch brand produk RANlTlDlN yang dihentikan. Sediaan RANlTlDlN yang dihentikan tidak hanya dalam bentuk injeksi dan sirup, tapi juga dalam bentuk tablet. Sampai saat ini pengujian masih terus kami lakukan," ungkap Penny saat konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Penarikan ini, jelas Penny menindaklanjuti informasi US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA). "Bahwa terdapat produk RANlTlDlN yang mengandung cemaran N-NlTR0S0DlMETHYLAMlN (NDMA) yang bersifat KARSlN0GENlK ," ucap dia.

RANlTlDlN adalah obat yang digunakan untuk pengobatan gejala penyakit tukak lambung dan tukak usus. Sebelumnya BPOM telah memberikan persetujuan terhadap RANlTlDlN sejak tahun 1989 melalui kajian evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu. RANlTlDlN tersedia dalam bentuk sediaan tablet, sirup, dan injeksi.

Namun, dari studi global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari (acceptable daily intake), bersifat KARSlN0GENlK jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Sejak terbitnya himbauan dari BPOM ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang telah menghentikan peredaran obat mag tersebut, khususnya pada wilayah kerja Dinkes Pandeglang yang terdiri dari 36 Puskesmas se Kab. Pandeglang.

Menurut Kepala Gudang Farmasi, Sylvianti Tri Maharani, S.FARM, ia telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas dan semua pihak terkait serta menghentikan pengiriman RANlTlDlN ke semua Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang. Sylvianti juga menjelaskan kepada Simalaba, bahwa ia telah menghimbau kepada semua apoteker di wilayah Pandeglang untuk tidak lagi menggunakan RANlTlDlN, sebagai gantinya, Gudang Farmasi telah mengirim obat lain yang aman, seperti 0mepraz0le, dll (red)

Tidak ada komentar