HEADLINE

PUNYA KOLAM DI SAMPING RUMAH? _KENAPA TAK DICOBA BUDIDAYA UDANG AIR TAWAR?


Ulasan R. Hamsyah (Pimpred Simalaba)

Anda suka mancing di kolam atau sungai? Tentu memahami umpan pancingan yang sering kita gunakan, tergantung jenis ikan apa yang akan menjadi target. Bagi para pemancing ikan air tawar, terutama jenis Nila, Lele, Tawes, Bawal, Bandeng, dll pasti mengenal udang air tawar yang warnanya bening dengan ukuran tak terlalu besar itu, sebagai salah satu umpan mancing yang cukup handal.

Di Lampung Barat, tepatnya di Kecamatan Kebun Tebu, saya sering mancing di kolam bayaran. Ikan yang menjadi target saya dan teman teman adalah Nila. Sebagian teman, termasuk saya, sebelum memulai mancing terlebih dahulu mencari udang air tawar di saluran irigasi atau justru di tepian kolam yang akan menjadi lokasi mancing tersebut.

Oleh sebab itu, selain joran dan perlengkapan kail, salah satu alat yang penting untuk dibawa saat mancing di kolam Nila, adalah serokan untuk menangkap udang.


Hebatnya, di Lampung Barat, di pinggir pinggir kolam, selokan, saluran irigasi, persawahan tidak sulit untuk mendapatkan udang. Dan, jumlah yang didapatkan sering kali berlebih untuk umpan mancing setengah hari padahal mencari udang dengan menggunakan serokan ini limit waktunya tidak terlalu lama, hanya hitungan menit saja. Umpan alam, melimpah, udang hidup dan segar ketika mata kail di larung ke tengah kolam maka sang ratu Nila juga tak butuh waktu lama menyambar hantaran untuknya, strike langsung memanjakan saya.

Tetapi konteks dari tulisan ini, sebenarnya, bukan pada Nila atau mancing yang sering saya lakukan sebagai hobby ketika masih tinggal di Lampung Barat beberapa tahun lalu sebelum merantau ke Pulau Jawa. Saya, secara tak sengaja, menangkap sesuatu yang menarik dari proses hobby berkontes joran bareng teman teman ini. UDANG, ya, udang sawah atau udang kali atau udang air tawar di tempat ini. Saya memikirkan hal lain yang barangkali belum terbersit dalam benak saudara saudara saya yang tinggal di wilayah subur serta memiliki cadangan air pegunungan melimpah ini. Satu pertanyaan menghampiri saya; Kenapa masyarakat di sini tidak mencoba untuk sedikit kreatif membudidayakan saja udang udang ini? Toh, tanpa diurus atau dibudidayakan dengan sengaja saja hewan hewan menggemaskan tersebut bisa hidup secara alamiah, apalagi bila sengaja dibudidayakan? Tidak menutup kemungkinan bisa menjadi sumber usaha sampingan serta jalan untuk menuai rupiah yang berlimpah.


Anehnya, pikiran dan ide ganjil tersebut masih mengganggu saya sampai saat ini, hingga mencoba untuk mengumpulkan sejumlah literature terkait hal tersebut dan lahirlah tulisan ringan ini. Semoga bermanfaat serta ada yang membuatnya bermanfaat. Amin.

Baiklah, Media Simalaba tidak melulu bicara seputar seni, tetapi juga mengulas aspek aspek yang berkaitan dengan lingkungan, termasuk bagaimana kita memaknai lingkungan serta mengisi lingkungan hidup agar menjadi sumber energi potensial yang berguna untuk kelangsungan ekonomi juga membawa aspek positive terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Berikut, saya akan coba uraikan, sedikit pengetahuan mengenai metode budidaya udang air tawar atau udang kali yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan oleh masyarakat, tidak hanya di Lampung Barat saja tetapi juga di seluruh tanah air kita.

Perlu sedikit kita ulas pelajari tentang karakteristik sesuatu sebelum kita memulai untuk masuk ke dalam suatu bidang tertentu meskipun sebenarnya, sebelumnya, secara garis besar kita telah banyak mengetahui tentang itu. Tetapi apa salahnya kita membaca kembali sebuah panduan yang akan lebih menyegarkan wawasan kita semua.

Apa Itu Udang Kali Atau Udang Sawah?

Udang kali atau udang sawah sebenarnya, dari sejumlah observasi sederhana yang telah saya lakukan, adalah sama atau setidaknya mirip. Jenis udang ini memiliki strutur tubuh bening dengan ukuran lebih mini dibandingkan udang windu atau udang galah yang sudah tidak asing dalam dunia budidaya skala besar. Udang kali atau udang sawah ini, hampir belum kita dengar ada orang yang nekad untuk membudidayakannya. Udang jenis ini sebenarnya termasuk ke dalam marga udang radchery yang banyak dibudidayakan oleh para petani ikan hias di kawasan Cise'eng, Bogor. Sedikit pembeda, udang kali memiliki ukuran panjang maksimal 15-20 cm dengan diameter tubuh masksimal 0,7cm, sedikit lebih besar dari ukuran udang hias Radchery.



Kelebihan yang bisa kita lihat bahwa udang kali ini adalah memiliki ketahanan fisik lebih baik ketimbang udang budidaya pada umumnya. Hewan ini hidup secara alamiah, mencari makan serta berkembang biak secara liar di sawah, kolam, saluran irigasi atau kali. Hewan ini mempunyai daya tahan tubuh terhadap serangan beberapa virus karena memiliki imunitas khusus yang tersimpan dalam jaringan serta sel-selnya tubuhnya. Ini terlatih secara alamiah. Artinya, bila sengaja dibudidayakan, kemungkinan besar udang jenis ini tidak akan rewel atau sensitif terhadap serangan berbagai jenis penyakit yang sering kali meresehkan para petambak. Udang jenis ini juga memiliki struktur daging lebih renyah dan tentu rasa yang lebih gurih.

Teknik Budidaya Udang Kali Atau Udang Sawah

- Menyiapkan Lahan

Pada poin ini, sahabat kreatif tidak perlu repot dan mencari banyak teori ke sana sini sebab cukup siapkan lahan berupa kolam tanah atau kolam tembok, atau juga bisa kolam terpal yang diupayakan airnya mengalir serta memiliki sirkulasi BOD (Bio Chemical Oxigen Deman) yang baik. Sebab kandungan oxigen terlarut sangat dibutuhkan dalam setiap aspek budidaya perikanan air tawar, apapun jenisnya. Sebelum langkah selanjutnya, kolam yang akan menjadi tempat budidaya sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu. Jemur selama 3-5 hari untuk memastikan aspek aspek pengganggu di dalam kolam steril, termasuk jenis jenis hewan kecil pengganggu yang dapat mengancap bibit setelah ditebar. Selama proses pengeringan tetap biarkan rumput rumput kecil yang tumbuh baik di pinggir atau dasar kolam sebab tumbuhan ini justru sangat dibutuhkan sebagai pelengkap media budidaya

- Menyiapkan Air

Air adalah aspek yang sangat penting. Sebelum budidaya dimulai sebaiknya pelajari saluran pengisian kolam juga saluran pembuangannya. Antisipasi segala kemungkinan gangguan yang bisa menyebabkan terhambatnya distribusi serta sirkulasi air kolam tersebut.

- Menyiapkan Bibit


Untuk udang jenis ini sebenarnya tidak begitu familiar terkait penjualan bibitnya, tetapi jika sobat kretife saya sarankan untuk tahap pemula atau awal agar menemukan atau mencari bibit melalui penangkapan alam liar. Selanjutnya sobat bisa mempelajari teknik pemijahan serta memiliki stok bibit untuk skala tertentu. Atau bisa juga sobat kretif memanfaatkan layanan google untuk mengakses sumber-sumber yang bisa dikoneksikan untuk pemesanan benur atau bibit dalam skala tertentu.

- Pakan

Pakan yang bisa digunakan adalah pakan pokok, yakni jenis pelet udang yang bisa ditemukan dipasaran tetapi selain jenis makanan pokok sobat kreatif perlu mencari alternatif pakan tambahan sebagai penunjang, sebab sebenarnya, udang jenis ini di alam bebas tidak mengkonsumsi pelet tetapi mencari sumber-sumber nutrisi alami

- Perawatan Dan Kontrol Budidaya

Usaha jenis apapun atau budidaya jenis apapun tentu menuntut sikap yang sensitif dari pembudidayanya. Pelajari semua proses yang berjalan serta jangan takut melakukan riset atau observasi-observasi kecil guna menemukan sebuah teknik pribadi dalam sebuah usaha untuk menuju ekonomi kreatife mandiri.

Demikian ulasan ringan ini, semoga jadi alternatife usaha yang bisa bermanfaat bagi masyarakat serta siapa saja yang membaca tulisan ini.
Salam Kreatif Mandiri (SKM)

Tidak ada komentar