HEADLINE

WAKTU_Puisi Puisi Adit Febrian (Sastra Harian)

Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 4 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) 
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI. Program ini untuk memberi ruang bagi sahabat pemula Dalam dunia sastra agar tetap semangat berkarya (Belum berhonor)
Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk tanpa mengurangi maksud dan isi dari tulisan.


WAKTU


Ia tidak bisa diputar kembali seperti kenangan lalu
Kita hanya bisa mengingat
Ia tidak datang untuk kedua kali
Seperti kesempatan yang akan mati
Ia akan berlalu serta tidak kembali
Begitulah ia merenggut semuanya
Tangis,tawa,bahagia
Semua lebur di dalamnya

Karawang, 4 November 2018

MUTIARA KASIH NYATA

Kasihnya memancar mengalahkan bintang bintang
Hatinya luas membentang
Tutur lembutnya yang berkesan, Membuat luluh lantak perasaan
Menenangkan tidurku
Dengan belainya, Keikhlasan menyelimuti diriku

Mungkin ia akan tua dan merenta
Hal yang akan kusesali bila ia tiada lagi
Aku tidak bisa membalas kasihnya, Belainya serta keikhlasannya
Dia bagai matahari bagi bumi
Bagai air untuk hidup ini
Kasihnya sampai mati, Ikhlas tanpa di sesali.

Mutiara kasih nyata, Tanpa balas jasa
Kasih ibu untuk anaknya
Berjuta juta uang tiada berarti
Bahkan miliaran rupiah negeri ini
Sungguh tidak akan pernah terbayar cucuran kasihnya
Lembut belainya, ikhlas dirinya.

Karawang,06 November 2018


JARAK ANTAR PASAK

Ada jarak disebuah rajutan benang, tetapi itu adalah sebuah proses menyatukan
Bukan sebuah petaka dari jarak antar pasak
Yang mengokohkan sebuah bangunan agar tidak roboh dan rusak
Seharusnya kita belajar dari sebuah jarak antar pasak

Bahwa jarak adalah semu
Itu tidak berlaku
Tidak dapat di jadikan Alasan, untuk mempertajam peluang perpisahan
Dan semua itu bermakna dalam kehidupan

Karawang, 4 November 2018



KITA TIDAK LEBIH BAIK


Seperti anak domba yang baru lahir, Ia tidak lebih baik untuk berjalan
Seperti juga burung yang baru menetas, Ia tidak lebih baik untuk makan
Semua nyata bahwa kita harus belajar, Kita tidak lebih baik dari hari ini.
Hari esok bahkan selamanya.

Karawang, 8 November 2018


DI TENGAH MALAM AKU TERJAGA

Di tengah malam aku terjaga
Menyusun sebuah kata
Entah, apa yang membuat aku suka
Seakan ini sudah biasa.

Aku berharap semua kataku dapat kuserap,dinikmati kerap
Di tengah malam aku terjaga
Mengumpulkan semua irama
Perasaan hati serta laju pikir otakku
Kupaksa berpacu

Menyusun sebuah peristiwa, Dalam kata.
Harapanku suatu saat, Aku dapat dilihat
Dengan semua kataku
Walaupun aku tiada lagi di kehidupanmu.

Karawang, 7 November 2018



TENTANG ARAH

Bukankah keberhasilan itu selalu ada
Mengapa aku harus berhenti ?
Semua hanya membuatku menjadi manusia tanpa pendirian.
Memakiku seakan aku paling buruk
Membimbangkan tanpa sebuah arahan’

Semua hanya membuatku kebingungan, menyeru bahwa aku selalu kalah.
Memojokan, menjatuhkan sampai aku merasa salah
Bukankah keberhasilan selalu ada, mengapa aku harus berhenti ?
Bukankah aku punya jalan sendiri, mengapa kau selalu beranggapan salah ? Tentang arah.

Karawang, 8 November 2018



Tentang Penulis :

Adit Febrian, Seorang  Pelajar  Kelas IX di salah satu sekoah menegah kejuruan yang berada di karawang. Pemilik hobi membaca dan bermain musik ini Lahir di Karawang  25 Februari 2002. Pendiri Gerakan Pemuda Literasi  Karawang.

Tidak ada komentar