HEADLINE

RUANG RINDU_Puisi Puisi Fitriana Munawaroh (Sastra Harian)

Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 4 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) 
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)
Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk
tanpa mengurangi maksud dan isi dari tulisan.

RUANG RINDU

Malam ini hujan
Kala habis pertemuan dengan senja tadi
Bukan aku mulai tak peduli
Tapi kualihkan rindu pada sajak bisu
Bukan maksud mulai berlari
Tapi katup rindu mengerat menyakitkan hingga aku tak kuasa lagi

Ini ruang rindu
Berwarna abu yang akhirnya membatu
Menorah tangis pada hati yang teriris.
Dan akhirnya mati terkikis

Depok, 2018



DUA LUK4 

Ini tentang serakah 
Pada dua sajak nan indah
Pada pemilik hati yang gundah
Yang mengakhiri hidup karena gelisah

Ini tentang serakah
Pada dua sajak nan indah
Pada pemilik jiwa yang gegabah
Yang memilih m4ti karena resah

Bukankah keduanya sama saja?
Hanya beda kata tapi bermakna sama
Inilah tentang serakah
Tentang dua luk4 yang berd4r4h

Depok, 2018


ITULAH TAKDIR


Pada jarak
Pada batas
Pada dua pulau.
Pada arah yang berbeda
Itulah takdir
Kisah akhir dari kita
Dari aku dan kamu.
Yang tak sempat bertatap muka
Dan akhirnya membawa rindu untuk berdua

Depok, 2018


SALAM PERPISAHAN

Beberapa kata mencuat
Membabi buta tanpa arah
Tanpa sadar kalam hati berdarah
Memutus rangkaian beberapa kisah

Dan masih pada rasa pasrah
Padahal mata jelas mulai basah
Meraungpun akhirnya percuma
Lantaran kata sudah menusuk jiwa
Dan berakhir penyesalan semata

Depok, 2018


UNTUK KEMBALI

Aku bertanya pada udara
Tentang apakah kau baik-baik saja
Tentang kau yang sudah melupa
Tentang kau yang menggoreskan luka

Dan aku bertanya pada sajak malam
Tentang aku
Tentang kesempatan untuk kembali
Tentang penyatuan masa lalu untuk memulai lagi
Dan ini tak lain tentangmu yang telah pergi

Depok, 2018



Tentang Penulis:

Fitriana Munawaroh, gadis kelahiran 98 yang menyukai puisi. Anggota komunitas Mata Pena di Kampus STEI SEBI. 

Tidak ada komentar