HEADLINE

SAJAK BUAT RIANNI_Puisi Puisi Samuel Leonardi(Sastra Harian)

 Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)




SAJAK BUAT RIANNI

Rembulan di matamu
Mentari di tepi bibirmu terbit
Gelombang rambutmu riak air di ujung pantai
Kembang mawar putih harum bau badanmu

Ada tawamu dalam d4r4hku mengalir
Kuselipkan bayangmu dalam tidurku
Kusimpan tatapan itu
Kala sajakmu bercerita

Tanpa mata aku memandang
Dengan tuli telinga mendengar
Meski tiada kau hadir
Rasa ini berbicara tentang kita

Aku nyaris tumbang dikoyak pekat
Tenggelam dalam kataku sendiri
Sepuluh, seratus, seribu, sejuta kata dapat kubaca
Kecuali kata cinta buat Rianni


11 Juni 2016


RIWAYAT RONGGENG


Lenggokmu hilang dalam tari
Sumbang kendang m4t1 selendang
Kosong mezbah suci
Lantun sekadar dendang

Panggung banjir linangmu
Copot sanggul
Kelopak sayu
Mata-mata patah pucuk

Lampu padam tamat tontonan
Bubar tanpa sorak tepuk tangan

Kau
Menangisi diri sendiri kemudian


21 Juni 2017


NASIHAT

Berjalan seorang bebal ke penjuru segala
Bakar yang menghantam dan hujan menenggelamkan
     tak apa
Ke medan tapak sejurus melangkah
Mengembara pada Sang Waktu
Mencari Merdeka

Menurut nasihat Pejuang
Memberi makan jiwa yang sepi
     dari mimpi yang dikurung
Buka sangkar biar lepas-bebas-bingar
Cita haruslah setinggi lebih

Laut tiada bernama dalam tak bertepi
Menjulang gunung dan jalan buntu
     taklukkan!
Buat lintas lajur sendiri
Barisan baru dirikanlah

Menuntut!
Dari bekas runcing mengayun

10 November 2017

NASIB

Kokoh menjulang depan mata
Di peraduan segala rasa
Kita menepi titik serupa
Melukis air muka sesama

Ialah Ajal di antara
Membagi satu menjadi dua
Lupa kelasi berdasar adat
Sejengkal berjarak raga

Masih punya batas


19 Oktober 2017

LAKSMI

Bersarang cahaya bulan dari sajak-sajakku
Dan diksiku bintang sejuta
Di atasnya berenang-renang dua
angsa putih telaga biru
Berdendang tembang asmara

Belum habis namamu dalam doa-doaku
Sepiku menari-nari mengusik jiwa
Kau lantunkan laun tangisku
Lagi malu aku memintamu pulang
Sedang angsa sibuk memadu cinta

11 Mei 2017



Tentang Penulis:

Samuel Leonardi,Aktif di berbagai kelompok sastra di Cimahi dan Bandung. Bersama NgamparBoekoe sedang membangun perpustakaan umum di Cimahi. 

Tidak ada komentar