HEADLINE

CAHAYA DI ATAS CAHAYA_Puisi Puisi Nia Nur Pratiwi (Sastra Harian )

Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 5 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) esai, opini, artikel dan liputan kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi majalah Simalaba untuk dipublikasikan setiap hari (selain malam minggu) kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
(Belum berhonor)


CAHAYA DI ATAS CAHAYA

Cahaya langit dan bumi
Laksana misykat diatas singgasana arsy
Dalam misykat-Mu pancarkan pelita
Mengaca dibalik cermin
Macam gemintang yang berkilau
Dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati
Zaitun bukan dari segala arah
Kilau minyaknya hampir saja menyala dengan sendirinya
Meskipun tiada api menyentuhnya
Cahaya diatas cahaya
Allah menuntun kepada cahaya-Nya
Siapa hendak dipilih
Tak pernah tebang pilih
Dialah cahaya diatas cahaya
Nur hakiki penuntun kearah gemintang

Banjarnegara, 18 Juni 2018



DIAM DALAM AKSARA

Aksara pena menghunus tajam di kelabuhan
Gugur terhempas bayu
Menepi pada pelayaran rindu
Terpatri loka hati ini dan
Kau singgah seraya menjulurkan hati
Menyunting waktu tanpa melodi

Aku diam membisu
Menghitung berapa lama jarak nanti
Diamku dalam guratan pena
Gusar dalam perapian
Membakar suluh rindu yang membelenggu

Diamku dalam aksara
Menyunting sekenario bersama sekenario-Nya

Banjarnegara, 14 Juni 2018


LABIRIN

Disebuah hutan belantara
Kita mencari jejak-jejak para penjelajah kegelapan
Mengorek kaki hitam
Mengendus aroma perapian
Telisik telisik lalu berbisik

Aku kekanan dan kau ambil kiri
Menyisir rerumputan hitam
Baiklah
Maka aku masih mendekap dingin ditengah kehampaan udara
Pengap, sesak, tak terlihat
Di kejauhan terdengar gema
Aku menyerah !!
Lalu ? aku sendiri

Menyisir gelapnya cahaya
Di perjalanan liukan labirin ini
Masih mencari secercah cahaya
Menuju titah sang Kuasa

Banjarnegara, 14 Juni 2018


TEKA TEKI RASA

Aku menerka nerka setiap teka teki ini
Mencoba menghubungkan aku dan
Kau berada pada kotak searah
Menurun, mendatar
Mencoba pecahkan setiap reka reka

Kau rangkai sebuah kata
Ku menerka
Mencoba tafsirkan
Teka teki rasa ini

 Banjarnegara, 18 Juni 2018

CANDU DAN RINDU

Aku menyimpan geram diaksara
Pula tak terdengar bisikan kunci titilarasnya
Menghempaskan ke alphaanku
Semakin jauh meninggalkan lorong sunyi
Lalu sibuk menyetel lentera

Dikau kunang kunang
Melantunkan cahaya
Menyanyikan lagu melankolis
Bergetar pada gemintang

Menarasikan prosa nadiku
Mengilusi dengan liar
Menganggukan hujahku pada alam
Biarlah kilauku terbiar berkhalwat Agung
Agar sesekali kutoreh manuskrip klasik
Disetiap syahdunya candu rindu

Banjarnegara, 27 April 2018.


SUNSET METROPOLITAN
Jum’at sore kugelar langkah di sudut kota
Saat mentari memberi salam pada kepulangan
Ia menyalakan sumbu jingganya
Kemerahan di balik pencakar langit

Dzarah tanah berkaburan
Berterbangan mendarat diwajahku
Bising, desing klakson berdering
Lalu aku abai
Ku biarkan telapak ini bergetar bersama bumi

Sungguh malu aku melihat
Sunset hitam di metropolitan
Pekat mengudara
Sumbu jingga yang redup semburatnya

Banjarnegara, 29 April 2018.


ALETOFILI

Aroma subuh menusuk hidungku
Menyusup dipelataran hamparan tanah merah
Sekerat hawa menyusup pori pori
Hijau bergemik gemik
Bertebaran sejauh mata memandang

Purwokerto, 08 Mei 2018.

Tentang Penulis :

Nia Nur Pratiwi, biasa dipanggil Nia. Merupakan salah satu Mahasiswi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam semester 2. Yang aktif bergiat pada Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto. Anak dari pasangan Sarwan dan Mistiyah. Alamat di Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejumlah karya sudah di muat di Nusantara News.co., Haluan Padang. Karyanya berjudul “Kain Terakhir” diterbitkan oleh Lembaga Pers JUSTISIA (UIN Walisongo). 



Tidak ada komentar