HEADLINE

PUISI PUISI NANANG R_MERINDUMU DALAM MIMPI




BAHASA KASIH
  
Dan dia yang hadir,
mengetuk kasih
bernada puisi ia tualang cinta, hingga sajak kembali tercipta.

Akankah kau berpaling dengan indahnya,
sebab senyuman hanya semusim bunga melati,
dan biji ketapel yang telah pergi ia tak akan kembali.

                Banjarnegara, Jawa Tengah, 25 Juli 2017.



BAHASA ISYARAT

Pucuk daun di pelataran
yang tuan semai dari biji,
menjelma akar hingga batang, ranting, mengabarkan bahasa isyarat tentang hati.

Hingga kau tulis sajak,
Bayi Kumbang yang kini tumbuh dewasa, di antara kaum tepi ia menjelma puisi.

              Banjarnegara, Jawa Tengah, 22 Juli 2017.



KENANGAN TENTANG HUJAN

(I)
Malam tak seharusnya,
kau hakimi rindu seumpama hujan menganak sungai,
lalu mengendap diingatan.

(II)
Dimana jiwa-jiwa bernyanyi sejenak menghempaskan ingatan, sedang hujan
membantah keringnya jalanan.

(III)
Lindap dalam keheningan,
acap kali rintiknya penyebab tergelincirnya ingatan ketika menyeka anak rambutmu hingga basah.

(V)
Kita pernah sepakat,
melawan butirannya

hingga tertahan oleh gigil memasa bersandar di antara ruang sepi.

(VI)
Aku masih memandangmu
di balik kabut sisa hujan,
ketika samar kau heningkan
jejak luka kemarin.

                Banjarnegara, Jawa Tengah 20 Juli 2017.



MERINDUMU DALAM MIMPI

Aku tak cukup mengelamu lebih jauh,
tetapi aku merasa janggal ketika kau bahas rindumu padanya, harus aku sadari atau sebuah sesal,

sebab cintaku tak sempat menjelma mimpi.

               Banjarnegara, Jawa Tengah 20 Juli 2017.




 Tentang penulis:
Nanang Romadi tinggal di Banjarnegara Jawa Tengah. Ia aktif dalam belajar puisi di KOMSAS SIMALABA. Beberapa judul karyanya dimuat dalam buku antologi EMBUN PAGI LERENG PESAGI.

Fb: Nanang Romadi
Pin: D65AB0C7
E-mail: Hprestu838@gmail.com

Tidak ada komentar