HEADLINE

KEMILAU BERLIAN DI TANAH BORNEO _Oleh R.Tia



Tuhan menganugerahi tanah Borneo dengan sumber daya mineral yang melimpah. Demam batu akik yang melanda seluruh wilayah nusantara beberapa tahun terakhir membuat wilayah ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung lokal maupun luar pulau yang datang untuk berburu batu permata seperti jenis akik, red borneo, kecubung dan safir.


( Red Borneo)
Diantara sekian banyak batu permata yang nilainya paling mahal adalah intan atau disebut berlian

 (Intan, ketika baru ditemukan)

Siang yang begitu terik membakar kulit namun sosok sosok tangguh itu masih setia dengan pekerjaannya, berkutat di dalam kubangan air yang berwarna keruh kecoklatan, sebagian ada yang bertugas membuat lubang galian dan ada juga yang sibuk memilah batu batu kerikil yang terjebak di dalam lenggang sambil sesekali alat yang berbentuk kerucut terbalik itu digoyang goyangkan, berharap ada hari ini ada nasib baik mempertemukan mereka dengan rezeki yang lumayan, cukuplah untuk sekedar menyambung hidup sampai beberapa hari ke depan.


(Malinggang, Proses mencari intan)

Ya, mereka adalah para pendulang intan. Lokasi penambangan tersebut terletak di Desa Sungai Tiung yang mayoritas penduduknya sejak zaman Hindia Belanda hingga sekarang secara turun temurun telah melakoni profesi sebagai pendulang intan. Desa yang terletak di Kecamatan Cempaka yang hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat pemerintahan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

(Aneka jenis batu permata)

Intan yang dihasilkan dari penambangan tradisional di tempat ini diakui sebagai intan kwalitas terbaik di dunia. Dilokasi ini juga pernah ditemukan intan terbesar yang pernah menghebohkan dunia batu mulia bernama Trisakti dengan berat fantastis mencapai 166, 75 karat. 

 (Intan setelah digosok dan sudah dibentuk perhiasan)

Berawal dari sinilah perjalanan sebutir intan dimulai,sebelum kemudian ia akhirnya dibawa ke kota Martapura, digosok dan digerinda oleh tangan pengrajin yang terampil, menjelma menjadi sepotong perhiasan yang indah berkilauan di etelase kaca, dibandrol dengan harga fantastis puluhan hingga mencapai milyaran rupiah. (R.Tia dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar