HEADLINE

Bekantan: Monyet hidung besar yang menjadi mascot tanah Borneo


Si pemalu yang ganteng ini tidak hanya pandai menarik lawan jenisnya dengan bentuk hidung yang panjang. Selain mengeluarkan bunyi bunyian yang unik  ia juga memiliki keahlian berenang dan menyelam di sungai.

Hewan pemakan daun dan biji bijian ini menyukai tinggal di rawa rawa, hutan mangrove dan daerah perbatasan daratan dan sungai, hidup secara berkelompok yang terdiri dari satu ekor jantan dengan beberapa betina dan anak-anaknya atau satu kelompok yang terdiri dari bekantan remaja, dengan bobot terbesar yang hampir mencapai 30 kg.

Mereka begitu lincah melompat dan mendarat dari satu pohon ke pohon lainnya untuk mencari makanan. bulunya yang berwarna coklat kemerahan membuat ia juga biasa disebut monyet belanda oleh penduduk setempat.

Kini Satwa endemic Kalimantan yang juga dijadikan Maskot Provinsi Kalimantan Selatan ini termasuk dalam status konservasi terancam punah. Itu artinya jumlah mereka semakin sedikit di alam liar. tahun 2008 diperkirakan populasinya terus menurun hingga tersisa 25.000 ekor saja, penangkapan liar, kebakaran hutan  dan semakin maraknya ekspansi lahan sawit akibat keserakahan manusia membuat habitat mereka semakin terampas dan terus tersudut.

Akankah kita membiarkan mereka menghilang dan menjadi mitos dalam sejarah sains  dan  ilmu pengetahuan? Di Kalimantan, Bekantan dan tetangganya ‘Orang Hutan’ diambang kepunahan. (R Tia)



Tidak ada komentar