HEADLINE

HIKAYAT NAMA KALIMANTAN DAN BORNEO


Kata Kalimantan menurut Crowfiurd adalah nama sejenis mangga, sehingga pulau Kalimantan disebut pulau mangga. Jenis mangga lokal bernama klemantan ini masih banyak terdapat tumbuh dan berbuah di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat. Tetapi pendapat tersebut bukanlah satu satunya pendapat tentang nama KALIMANTAN sebab ada puluhan pendapat lain yang juga beredar di sejumlah literature, misalnya: di Serawak, Malaysia, Kalimantan adalah sebutan untuk sekelompok masyarakat yang mengkonsumsi sagu di bagian utara pulau tersebut. Ada juga pendapat yang menyebut bahwa KALIMANTAN atau KLAMANTAN atau KALAMANTHANA berasal dari bahasa sansekerta, artinya adalah sebuah pulau yang udaranya panas membakar selanjutnya Kalamanthana berubah menjadi Kalmantan dan Quallomontan yang disempurnakan menjadi Kalimantan. Dan, masih banyak lagi, pendapat tentang nama salah satu  pulau terbesar yang  dimiliki oleh tiga Negara; Indonesia (73%), Malaysia (26%) dan Brunai Darussalam (1%).
Sebutan untuk pulau Kalimantan berbeda beda dari zaman ke zaman, wilayah yang pernah berada di bawah jajahan kerajaan Singasari ini adalah sebuah daerah potensial disebabkan luas daratan, laut dan gunung serta hutan sebagai salah satu sumber kekayaan alam yang melimpah. Di zaman Kerajaan Singasari, ia, disebut Bakulapura yang selanjutnya oleh masyarakat Melayu diganti jadi Tanjungpura. Dalam Kitab Nagarakretagama karangan Empu Prapanca yang ditulis tahun 1365, kakawin kerajaan Majapahit menyebutnya Tanjungnagara. Sementara di zaman kolonial Inggris dan Belanda menyebut pulau ini Borneo, sebuah kalimat yang berasal dari Kesultanan Brunei.
Kata BORNEO sendiri adalah berawal dari sulitnya pedagang Portugis dan bangsa bangsa Eropa lainnya yang datang ke wilayah ini melapalkan kalimat BRUNEI. Mereka salah melapalkan, jadi BARUNE yang selanjutnya berkembang jadi Borneum atau Bona Fortuna, dan saat ini lebih dikenal dengan sebuatan Borneo. Sebutan Pulau Borneo adalah untuk keseluruhan Pulau tersebut yang meliputi tiga Negara (Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam). Sedangkan untuk nama Kalimantan hanya yang mencakup wilayah kedaulatan Republik Indonesia saja. Dalam keseharian kita sering menyebutnya pulau Kalimantan atau Pulau Borneo, tetapi apapun sebutan tersebut, kata Borneo dan Kalimantan adalah satu kesatuan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari rumpunnya.
Borneo atau Kalimantan yang merupakan pulau terbesar ketiga di dunia ini memiliki luas wilayah 743.330 KM persegi. Dengan puncak tertingginya berada di pegunungan Kinabalu setinggi 4.095m (Sumber: Wikipedia). Borneo terbagi ke dalam beberapa zona wilayah Negara serta daerah;
Indonesia ( 5 Provinsi): Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
Malaysia ( 4 Negara Bagian): Negara Bagian Sabah, Sarawak, Wilayah Persekutuan, Labuan.
Brunei ((4 Distrik): Distrik Belait, Brunei dan Muara, Temburong, Tutong.
Pulau Borneo dihuni oleh etnik Dayak, Banjar, Melayu, Cina, Kadazan-Dusun, Jawa, dll. Dengan kepadatan penduduk yang berada di wilayah Republik Indoesia sekitar 21.258.000 (data dari Wikipedia tahun 2014). Angka tersebut jauh dari jumlah penduduk yang mendiami Pulau Jawa 160 juta Jiwa dan Sumatra 50 juta jiwa. Dilihat dari luas wilayah yang jauh lebih luas dari pulau Jawa dan Sumatera maka bisa kita simpulkan bahwa Kalimantan tidak sepadat kedua pulau tersebut.


Hamparan hutan yang luas (meski terus berkurang oleh penebangan), bentangan sungai raksasa, rawa-rawa dan lahan gambut menghiasi Kalimantan. Karena wilayahnya yang luas serta belum memadainya sarana transportasi darat maka masyarakat setempat lebih memilih alat transportasi air dan udara untuk menjangkau beberapa daerah terpencil sekalipun.
Meski memiliki jumlah penduduk yang tidak terlalu padat tetapi Kalimantan memiliki sumber-sumber ekonomi potensial terutama dari kekayaan alam seperti batu bara, intan dan berbagai kandungan mineral lainnya. Kota-kota tumbuh pesat di sini. Saat ini Samarinda, merupakan kota terbesar di Kalimantan, pusat ekonomi paling maju sekaligus ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Kota-kota besar lainnya yang juga menggeliat tumbuh dari aspek ekonomi dan pendidikan adalah: Balikpapan (Kalimantan Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Tarakan (Kalimantan Utara), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Singkawang (Kalimantan Barat), Bontang (Kalimantan Timur), Tanjung Selor (kota yang baru terbentuk di Kalimantan Utara). (dirangkum oleh Riduan Hamsyah, didukung dari berbagai sumber).



Tidak ada komentar