HEADLINE

DI UJUANG GANG_Puisi Puisi Novy Noorhayati Syahfida (Sastra Harian)

Kirim puisimu untuk kami publikasikan tiap hari ke E-mail: majalahsimalaba@gmail.com beri subjek SASTRA HARIAN program ini untuk memberi ruang bagi sahabat pemula dalam dunia sastra agar tetap semangat berkarya. (belum berhonor)

Di Ujung Gang

kita pernah lupa, bagaimana rasanya berjalan bersama-sama di pagi hari melewati gang demi
gang dengan hiruk-pikuk membuncah. bahagia dan tertawa seakan duka tak akan singgah. masa
kanak-kanak yang penuh ragam warna tercurah.

beranjak dewasa mengantar kepergian, satu demi satu meninggalkan deretan gang itu. pagi
menuai sunyi untuk beberapa waktu. sekian wajah sekian nama yang pernah tercatat, hilang
membisu.

tiga ratus tujuh puluh dua purnama melintasi semesta. ribuan peristiwa silih berganti menuai
kebahagiaan, juga air mata. kedatangan dan kepergian yang kerap menghimpun tanda tanya.
di ujung gang itu semua kisah berawal dan berakhir sebagai kenangan. seperti kuncup bunga
yang mekar, bersemi dan jatuh berguguran. seperti jejak musim, menjelma dan terhempas
kemudian.

Tangerang, 11 Agustus

Jarak

selebihnya hanyalah semacam suara yang disamarkan hujan
tetes-tetesnya mengetuk pintu kesenyapan
jatuh sebagai rangkaian nada kehilangan
menempuh jarak tiga puluh satu tahun, atau lebih
siapa yang sanggup menghitung segala perih
segala pedih yang bermukim di dada
hingga kerinduan tak mudah dijatuhkan oleh air mata
sekalipun...

Tangerang, 15 Agustus

Bayang Ingatan Yang Jatuh

bayang ingatanmu yang jatuh berdesakan di dada
sungguh, tak mampu aku terka
hitam-putih muasal dari ragam peristiwa
yang telah lalu. membaca dan kembali membaca tanda-tanda
mengenang gemuruh kata demi kata yang tersisa
demikianlah aku menafsirkan sebaris aksara

namamu. seperti bayang ingatan yang jatuh tak henti menghantam dada
aku tiba-tiba menemukanmu di antara jeda
setelahnya, merindukanmu tanpa mengenal sela

Tangerang, 2 September

Hening

kaubiarkan sepi bermuara di batu-batu
seperti kepak sayap kupu-kupu
pasrah menanggalkan bayang waktu
pada selengkung doa di gelap malam
kau menolak ucapkan salam
dan dadaku, begitu tabah menerima diam

Tangerang, 5 September

Garis Waktu

di wajahmu masih tersimpan ingatan itu
masa kanak-kanak yang begitu lugu
tatapan yang dulu malu-malu
kini telah berganti. kadang kukuh kadang ragu

di wajahmu kutemukan sisa ruang
tempat semesta kenang
berlabuh. tumpahkan risalah bahagia juga air mata
dalam segala cuaca

lalu, siapa yang lebih tabah dari luka?
saat takdir diam-diam menyapa
sejauh jarak hanyalah deretan bilangan
aku selalu mengingatmu sebentangan lengan

Tangerang, 7 September|

Tentang Penulis

Novy Noorhayati Syahfida lahir pada tanggal 12 November di Jakarta. Alumni Fakultas Ekonomi dengan Program Studi Manajemen dari Universitas Pasundan Bandung. Puisi-puisinya telah dipublikasikan di berbagai media cetak, media online, dan juga di lebih dari 90 buku antologi bersama. Namanya juga tercantum dalam Profil Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia (Kosa Kata Kita, 2012). Tiga buku kumpulan puisi tunggalnya yang berjudul Atas Nama Cinta (Shell-Jagat Tempurung, 2012), Kuukir Senja dari Balik Jendela (Oase Qalbu, 2013) dan Labirin (Metabook, 2015) telah terbit. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, menetap di Kota Tangeang

Tidak ada komentar