HEADLINE

CURUG TEBU, SALAH SATU PESONA ALAM LAMPUNG BARAT YANG TERSEMBUNYI


Air terjun (Curug) dari mata air Gunung Abung yang begitu jernih, cuaca sejuk bahkan cenderung dingin menjadi bukti bahwa alam di sini masih terjaga kelestariannya. Deras arus mengalir ke hilir, singgah di sawah-sawah warga, sebagian air yang masih bersih dan sehat itu digunakan warga untuk mengairi kolam-kolam budidaya ikan, tentu ini merupakan sumber ekonomi masyarakat setempat.

Hari Minggu. Curug Abung selalu dipadati para pengunjung dari berbagai wilayah di Lampung Barat, banyak juga pengunjung dari luar daerah Lampung Barat, seperti dari Kota Bumi, Lampung Utara. Pengunjung dari luar kota didominasi para mahasiswa yang haus keasrian alam demi mencerahkan sisa pengap aroma kota hanya mampu dicuci oleh udara gunung yang begitu segar.

Lampung Barat, cukup banyak memiliki potensi wisata alam seperti Curug Abung yang berada di Kawasan Kec. Kebun Tebu-Lampung Barat ini. Selain juga kaya akan hutan, tanah yang memiliki tingkat kesuburan di atas rata-rata dan sangat cocok untuk tumbuhan jenis kopi atau sayur-mayur.

Kesadaran masyarakat Kecamatan Kebun Tebu sudah tak diragukan lagi, terbukti hutan dan rimba nyaris tidak pernah terjamah manusia, kecuali oleh para pendaki gunung yang berdatangan dari luar kota untuk menikmati kelestarian alam. Akibat ramainya pengunjung tersebutlah, baru-baru ini area Curug Abung mulai ditata oleh warga setempat sebagai bentuk kepedulian terhadap alam sekitar. Saat ini di sekitar Curug Abung tampak bersih dan rapi, rumput-rumput liar sudah tidak menjalar ke mana-mana, dan tersedia tempat-tempat sampah juga akses menuju area tersebut sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua.
Curug Abung bisa juga disebut wisata kaum tepi, di setiap hari minggu, hari libur anak-anak sekolah, berbondong-bondong warga sekitar mengunjungi area air terjun ini untuk sekedar makan bersama keluarga, bakar-bakar ikan (Botram). Di samping tempatnya tidak jauh dari pemukiman warga juga aksesnya mudah ditempuh dengan sepeda motor atau pun berjalan kaki.


(Liputan jurnalis simalaba: Q Alsungkawa)


Tidak ada komentar