HEADLINE

Berita Sakit Kevin_Cernak Agus Yulianto( Semarak Sastra Malam Minggu)

SEMARAK SASTRA MALAM MINGGU : EDISI 29

Redaksi Simalaba menerima tulisan puisi (minimal 7 judul), cerpen dan cernak (minimal 5 halaman A4) untuk dipublikasikan pada setiap sabtu malam. 
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SEMARAK SASTRA MALAM MINGGU. Apabila dalam 2 bulan naskah tidak dimuat maka dipersilakan mengirimnya ke media lain.
(Bagi karya yang dimuat malam minggu diberikan honorarium sepantasnya)



Sudah tiga hari Kevin tidak masuk sekolah. Dilham dan Shidqi mencoba  mencari tahu. Namun, Rumah Kelvin selalu sepi. Dilham dan Shidqi bertanya kepada tetangga dekatnya Kelvin. Mereka dapat kabar bahwa Kevin sakit. Sudah tiga hari ini dirawat di Rumah Sakit. Dilham dan Shidqi mendengar kabar itu kaget.  Menurut informasi dari tetangganya Kelvin sakit demam. 

*** 

Bel tanda masuk sudah berbunyi. Siswa-siswa  kelas lima sudah berbaris rapi di depan pintu kelas. Ketika ibu Widi datang, mereka mengucapkan salam. Kemudian  masuk ke ruang kelas satu per satu. Anak-anak kelas lima duduk dengan rapi dan tenang. Sebelum kegiatan belajar dimulai,  mereka berdoa bersama. Usai berdoa bu Widi selaku wali kelas mengabsen siswa-siswanya. Ketika nama Kevin disebut, Dilham langsung menyampaikan bahwa Kelvin sakit. Sudah tiga hari Kevin  dirawat di rumah sakit. Tentu saja Bu Widi kaget. Selama ini  keluarganya Kevin tidak memberikan surat ijin. 

“Kevin sakit apa?”, tanya Bu Widi pada Dilham.

“Kata tetangga dekat rumahnya, Kevin sakit demam Bu”, jelas Dilham.

Mendengar kabar Kevin sakit. Teman-temannya turut bersedih. Akhirnya, Ibu Widi berinisiatif akan menghubungi pihak keluarganya. Untuk mendapatkan informasi yang jelas. Bu Widi melanjutkan kegiatan pembelajarannya. Para siswa diminta mengeluarkan bahan untuk kegiatan praktek IPA. Mereka dari rumah membawa biji-bijian kacang polong. Fungsi dari biji-bijian itu, untuk ditanam ke dalam sebuah pot. Selama satu minggu mereka diminta mengamati perkembangan biji kacang polong. 

Bel tanda istirahat berbunyi. Pembelajaran IPA usai sudah. Anak-anak kelas lima berhamburan keluar kelas. Mereka menuju kantin sekolah untuk membeli jajanan. Dilham dan Shidqi dari rumah sudah disiapkan bekal ibunya. Jadi, uang saku mereka bisa ditabung. 

Ibu Widi sibuk dengan telepon gengamnya. Mencari nomor ponsel Ibu Kevin. Akhirnya, nomornya sudah ditemukan. Ibu Widi menghubungi nomor itu. Beberapa kali dihubungi tidak nyambung. Selalu mailbox.

“Kenapa ponselnya mailbox terus, ya?”tanya Bu Widi seolah pada diri sendiri. Bu Widi pun tidak putus asa. Dia mencoba menghubungi lagi. Untuk yang ketiga kalinya berhasil.  Percakapan antara Bu Widi dan Ibunya Kevin terlihat serius sekali. Tidak sengaja Dilham dan Shidqi melihat. Mereka perhatikan wajah bu Widi gelisah. 

Ketika pembicaraan di telepon sudah selesai. Dilham dan Shidqi menghampiri Bu Widi. Mereka bertanya tentang kabar sahabatnya Kevin. 

“Kevin, saat ini harus dirawat intensif di rumah sakit,” Jelas Bu Widi wajahnya masih diliputi rasa gelisah. 

“Memangnya Kevin sakit apa, bu?” tanya Shidqi. Dilham yang disampingnya Shidqi dihinggapi rasa was-was terkait kondisi sahabatnya. 

“ Kevin terkena demam berdarah, “ Jelas singkat bu Widi pada kedua anak itu. 

Mereka berdua seakan tidak percaya. Padahal sebelumnya Kevin kelihatan  begitu sehat sekali. Beberapa minggu yang lalu ketika bermain bersama. 

“Kalian mulai sekarang harus menjaga kebersihan. Ingat!jangan sampai ada sarang nyamuk di rumah kalian, “ Bu Widi memberikan nasehat kepada Dilham dan Shidqi. Mereka berdua mendengarkan nasehat itu dengan saksama. Agar tidak terjangkiti penyakit demam berdarah. 

Dilham dan Shidqi berinisiatif untuk mengumpulkan donasi. Bu Widi senang sekali dengan usulan kedua anak itu. Akhirnya, dengan dibantu bu Widi teman-teman sekelasnya diminta untuk menyumbang seikhlasnya. Hasil dari sumbangan tersebut akan diberikan ke keluarganya Kevin. Bu Widi berencana mengajak beberapa siswanya untuk menjenguk Kevin di rumah sakit usai pulang sekolah. Dilham dan Shidqi senang sekali mendengar kabar itu. Mereka tidak sabar ingin bertemu dengan sahabatnya. 

***

Bu Widi, Dilham, Shidqi dan kedua temannya sudah tiba di rumah sakit. Mereka langsung menuju bangsal Kantil khusus anak-anak. Sebelumnya bu Widi bertanya kepada petugas piket di bangsal itu. Suster dengan wajah yang ramah memberitahukan bahwa Kevin di rawat di kelas 2 nomor 22. Mereka segera menuju kesana. Di sana terlihat kedua orang tua Kevin. Bu Widi menghampiri kedua orang tua Kevin. Wajah kedua orang tua Kevin senang sekali karena teman-temannya datang menjenguk Kevin. 

Kedatangan Dilham dan Shidqi serta beberapa temannya memberikan semangat pada Kevin untuk sembuh. Wajahnya Kevin sudah mulai kelihatan cerah, tidak pucat. Ibu Kevin memberitahu bahwa Kevin sudah boleh pulang ke rumah. Meskipun sudah dibolehkan balik, Kevin diminta untuk mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Dan menjaga kebersihan. Mendengar kabar itu, Wajah Dilham dan Shidqi bahagia sekali. 

 Bu Widi tidak lupa menyerahkan hasil sumbangan dari teman-teman sekelasnya. Kedua orang tua Kevin merasa terharu atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh teman-temannya Kevin. Begitu juga dengan Kevin yang sedari tadi terbaring di tempat tidur berwarna putih dan ditanganya masih terpasang infus. Ibu Widi dan teman-temannya tidak lupa mendoakan Kevin agar segera sehat kembali.

Dilham dan Shidqi bahagia sekali bisa menjenguk Kevin. Mereka berdua ingat bahwa menjaga kebersihan itu sangat penting sekali. Sebab, penyakit itu bermula dari kemalasan kita menjaga kebersihan. 

*

Tentang Penulis:

Agus Yulianto. Suka menulis cerpen, cernak, puisi dan esai. Tulisan-tulisanya terhimpun dalam sebuah antologi. Buku antologi terbarunya perjamuan kopi di kamar kata (2018), Prosa Pendek Pengkhianatan (2018), kumpulan esai Pendidikan Abad 21 Program Pascasarjana UPI, Buku terbarunya kumpulan esai Gagasan Guru Konyol Gado-gado Pendidikan. Cerita Pendek, Cerita Anak, Puisi, dan beberapa esainya pernah dimuat di koran Harian Umum Solopos, Harian Umum Joglosemar, Majlah On Line Simalaba, Nusantara News, Flores Sastra, Majalah Hadila, dan lain sebagainya. Penulis Tinggal di Dusun Ngemplak RT 02/02, Suruh, Tasikmadu Karanganyar Jawa Tengah


Tidak ada komentar