HEADLINE

WASPADAI RESIDU PESTISIDA DALAM BAHAN PANGAN ANDA_Oleh R.Tia





Semua orang pasti berkeinginan memiliki kehidupan yang panjang dan sehat dengan tingkat produktifitas yang paling prima tanpa harus direpotkan dengan jadual rutin medical cek up yang tentunya membosankan.



Tren penyakit saat ini memang telah mengalami perubahan, dimana semula lebih banyak disebabkan oleh penyakit infeksi kini bergeser didominasi oleh penyakit degeneratif yang bahkan banyak menyerang usia usia produktif.

Tentunya untuk selalu sehat berbagai upaya kita tempuh diantaranya dengan menjalani gaya hidup seperti dengan rajin berolah raga atau mengonsumsi makanan yang kaya akan sumber vitamin maupun mineral guna mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang.

Namun pertanyaannya seberapa sehat dan amankah makanan yang selama ini kita konsumsi? terutama untuk jenis pangan seperti sayuran dan buah buahan yang notebane dibudidayakan secara komersil.

Penggunaan berbagai pestisida dalam pengendalian hama bukanlah hal yang baru dalam dunia pertanian modern baik untuk produk sayuran maupun buah, dan tidak bisa dipungkiri imbas dari aktivitas tersebut pastinya sangat rentan meninggalkan residu yang tertinggal dalam bahan pangan yang kita konsumsi sehari hari.



Residu adalah sisa dari pestisida yang tertinggal dalam bahan pangan setelah pestisida diaplikasikan ke tanaman (www.wikipedia) Dalam jumlah tertentu dan dalam jangka panjang residu pestisida pastinya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, berbagai gangguan kesehatan yang sangat serius mengintai jika seseorang terdapar begitu banyak residu di tubuhnya mulai dari kerusakan sel sel syaraf,gangguan perkembangan,gangguan reproduksi hingga meningkatnya resiko terkena kanker.

Sebagai konsumen yang cerdik tentunya kita harus jeli menyikapi hal tersebut, pemilahan serta pengolahan bahan pangan sebelum dimasak secara selektif tentunya sangat membantu dalam mengurangi resiko terpapar residu misalnya dengan memilih jenis sayuran dan buah buahan yang tidak terlalu sering kontak dengan pestisida, pencucian yang benar dll.

Namun dari semua perlakuan tersebut sebenarnya yang lebih tepat dan paling aman adalah dengan mulai beralih menggunakan atau mengupayakan pangan organik sendiri, bagaimana bisa? tentunya ingin tau dong (to be continue )



Tentang Penulis :

R.Tia. Tulisannya berupa feature, opini, sajak dan cernak dipublikasikan di majalah Simalaba. juga beberapa media seperti majalah SABILI, Radar Banjarmasin dll,karya terbarunya berupa puisi terdapat dalam Antologi wartawan " Pesona Ranah Bundo " 2018, antologi Simalaba I "Sepasang Camar" 2018, jurnalis yang masih mengagumi indahnya pelangi ini masih menyempatkan diri berkebun organik disela kesibukannya menulis dan travelling.

Tidak ada komentar