HEADLINE

Edisi Jumat, 08 September 2017_ PUISI PUISI KADRI USMAN (Halmahera, Maluku Utara)


BETA RINDU

Diatas laut Halmahera gelombang berpaut perahu cadik membela rindu
Meski harus menentang maut
Cinta terus diadu
//
Halmahera arus lekuk
Angin selatan dari teluk
Mengirim kabar dari pulau gebe
Beta rindu sio nona e
//
Bulan juni di pantai mabuli
Cahaya jatuh menari
Rindu beta kapan kembali



PENANTIAN TAK KUNJUNG DATANG

Beta tidur berbantal sunyi
Sambil menyanyi dan menari
Ada rindu genggaman jemari
Yang nona kasih sepanjang hari

Sio nona Halmahera di tanah daeng
Kapan kembali meniti rindu
Yang bisu
Menyusun malam kelam
Dengan selendang
Sambil berdendang
Penantian tak kunjung datang



PERADUAN

Yang kau kirim kesini 
Adalah sesuatu
Dan entah apa lagi
Diam-diam menggebu jadi abu

Aku ingin sembunyi
Beradu
Dengan sunyi aku mengadu

Aku ingin mengusirnya 
Pergi
Juga ingin membungkusnya
Di sini
Dalam puisi


HUJAN DI MAITARA

Hujan di Maitara 
Menggelora
Seperti pertemuan di Negeri sakura
Dingin salju membakar lara

Tapi ini hujan di Maitara
Bukan salju di Negeri sakura
Beta basah nona
Setelah rintik rindu jatuh di kepala



LAMPU PADAM

Lampu padam di Maluku nona
Itu biasa
Ini Negeri nun jauh disana
Tetapi rindu takkan kemana

Lampu padam di Maluku nona
Gelap gulita
Mata bole saja tak menatap
Rindu tertanam dengan mantap

Jangankan arus kencang di teluk kao
Angin ribut di tanjung ngolopopo
Rinduku membelah laut
Menantang maut

Biar lampu selalu padam
Rindu tak pernah geram

Tidak ada komentar