HEADLINE

Edisi Sabtu, 19 Agustus 2017_ PUISI PUISI AHMAD IRFAN FAUZAN (Serang-Banten)




DI ANTARA DAHAN ADA BULIR SENYUMMU

 Pagi membelaiku dengan lembut
Cericit anak burung di ranting cemara
Dan sepasang induknya yang sedang bercinta
Di depan teras aku masih menikmati secangkir kopi
dan sepiring ubi 
Sambil pikiranku menikahi kangen
Kekasihku, wajahmu yang senantiasa hadir
Dibuatnya aku mabuk kepayang
Bibirmu yang serupa senja
Atau bola matamu menelaga
Selalu ada!
Di dalam otak dan embus napasku
  
Kupandangi embun yang kian berjatuhan
Seiring syamsu mendekap duha
Ada yang menyerupai senyummu
Mengecupku dari atas dahan cemara itu
Sesekali mataku terpejam,
seketika delusimu terperam
  
Serang, 11 April 2017



BU


 Ibu, menuliskanmu 'tak pernah usai
Meski samudra menjadi tinta!
Sembilan bulan dalam doa dan rahimmu,
dan engkau masih berdoa---sembilan puluh tahun ke depan, 
untuk anak-anakmu

 Dan dari ujung putingmu air kehidupan berawal
 Anakmu 'tak pernah menjadi besar
Segala upaya di dalam cinta
Segalanya hingga engkau menutup mata

 Ibu, di dalam pikiran dan hatiku
Engkaulah pejuang abadi!

 Serang, 11 April 2017



AKU INGAT BUNG KARNO


 Membaca keadaan Indonesia Raya
Mendengar tangis ketidakadilan
Pikiranku mengingat bung Karno
Wajah Ibu Pertiwi bagai tahanan narapidana
Terbelenggu dalam permainan bangsa asing
Wakil-wakil rakyat hilang amanah
Seolah dosa hal yang lumrah

 Melihat kemiskinan di tengah kemajuan
Menyaksiksan hukum yang diramu uang
Aku ingat bung Karno
Bangsa kita telah terperangkap di dalam hutang,
di dalam kantong para memimpin daerah

 Rakyat kecil menjadi alat kesejahteraan
Penggusuran atas nama pembangunan
Tetapi, proyek-proyek masuk rekening pribadi
Merasakan janji busuk pemimpin, aku ingat bung Karno
Serang, 12 April 2017



 APAKAH TUHAN KITA SAMA?

Senja telah kembali ke pangkuanNya
Surau memanggil
Orang-orang sibuk mencatat amal masing-masing
Ada yang compang-camping ke rumahNya,
ada yang dibuat compang-camping
Ada yang mencari nama,
ada yang menghapus nama

 Orang-orang mencari Tuhan
Lalu Tuhan mencari siapa?

 Serang, 13 April 2017



DALAM KASIHMU

 Ketika fajar menciumku perlahan
Kulihat Kamu di dalam fajar
Kamu terus ada,
di dalam udara yang kuhirup
di dalam tanah yang kupijak
dan di dalam pikiran-pikiran orang takwa.
KemurahanMu samudra tanpa pantai!
Sejauh kulangkah dan terapung,
sejauh diri tenggelam dalam cintaMu.
Tuhanku yang baka!!!!
Di dalam atma hambamu: kasihMu selalu abadi,
abadi sampai roh dipinang malaikatulmaut
 Serang, 14 April 2017




JALAN KENANGAN

Waktu begitu cepat melaju
Kemarin, kita masih asyik melumat rindu
Di antara perdu rasa dan putik kangen
Yang sesekali kukulum manis bibirmu

 Senyummu begitu lekat,
selalu mampu menidurkan kehidupan
Angan dalam jiwaku kian menggunung
Dosa seakan tiada!
Bila hujan turun perlahan begitu lembut
Aku selalu terbayang rautmu,
terbayang jalan itu: di mana kita sering melepas gelebah di derasnya hujan dan terpaan angin
Bola matamu bagai butiran pelangi
Dan rambutmu sering tergerai di ladang dadaku
Kita bahagia, tanpa seucap kata!
 Di jalan itu kita menyemai asa
Di pangkuan Tuhan
Di bawah kaki malaikat
Serang, 16 April 2017




JENDELA RINDU

Masih kubuka penuh pengharapan
Jendela rindu yang kian berdebu
Ada namamu, namaku dan nama-nama tujuan kita
Masih kurapal dalam pinta
Meski ada yang 'tak terbaca
Dari gambaran senyummu, 
dari linang yang berjatuhan 

 Aku tetap meratap dalam simpuh
yang teguh,
mengeluh patuh
Mengayuh asa di dalam sampan doa
Menuju muaraMu yang nyata!
Di dalam paseban atmaku sering kali gelebah bergejolak
Menetralisirkan suratan dan kehendak
Ada yang terus berdetak,
terus merangkak
Memanggil namamu
Serang, 20 April 2017



Tentang Penulis: Nama Ahmad Irfan Fauzan lahir di Brebes 20 Desember 92, menulis adalah hobi yang ditekuninya, saat ini berdomisili di Serang, Banten.

Tidak ada komentar